Westlake Jogja melakukan beberapa perbaikan pada unit-unit gazebonya dan salah seorang yang mendapatkan pekerjaan tersebut datang ke kami minta saran untuk dibuatkan ilustrasi sederhana karena pihak menejemen Westlake tidak dapat membayangkan penjelasan darinya bila hanya lisan saja. Bisa dimaklumi karena memang orang yang mendapat tugas tersebut tidak bisa menggambar.
Sebenarnya kasusnya sederhana, bangunan induk membutuhkan tritisan tambahan karena kondisi sekarang kurang panjang sehingga air cucuran atap jatuh menimpa deck kelilingnya.
Dengan lebar deck kl satu meter dan tritisan hanya 50-60 cm tentu menjadi sangat tidak nyaman berjalan disekellling deck saat hujan maupun saat tidak hujan sekalipun.
Perihal penambahan tritisan konstruksinya standard, hanya perlu balok berukuran 6/12 yang ditempel didinding bangunan dan balok depan tritisan yang disangga tiang tambahan. Disini yang perlu diperhatikan adalah penempatan tiang tambahan, dimana dipilih ukuran 10x10 agar pertemuan sudutnya tidak menyulitkan pemasangan balok diatasnya. Tiang tersebut diletakkan dibagian sisi dalam deck, ditempelkana dengan tiang deck lama dengan bantuan klos kayu dan baut yang cukup panjang untuk menyatukan konstruksi tiang tambahan dengan tiang deck.
Hal ini penting diperhatikan karena tiang tambahan tidak dibuat menerus kebawah, karena bila dibuat sampai kebawah memerlukan pondasi tambahan yang akan menambah biaya. Dan tiang tambahan tersebut tidak boleh pula membebani lantai deck yang terbuat dari papan. Untuk itu selain dibaut dengan tiang deck maka dibawah lantai tepat dititik tumpu tiang tambahan ditambahkan penguat tumpuan bisa dari bahan kayu atau plat besi yang dibaut kuat dengan tiang deck bagian bawah.
Kemudian mengenai tempat wudhu, tidak ada yang spesial untuk bangunan kecil ini, namun dengan detail dan pilihan material yang baik pasti akan lebih menarik. Saran kami adalah menggunakan material kayu ekspose dengan model atap pelana saja (rencana semula limasan) sehingga pekerjan menjadi lebih mudah dan cepat serta secara proporsi atap pelana menjadi lebih terasa ringan dibanding dengan bentuk limasan.
Demikian penjelasan singkat kasus kali ini.
Salam
rumahSketch.com

Related Post:
Konsultasi
- Konsultasi : Rumah 2 Lt di Lahan 8x12 M2
- Konsultasi : Rumah 7x9 M2
- Konsultasi : Rumah Tinggal di Lahan 9x22 M2
- Konsultasi : Rumah Tinggal dan Home Stay di Boyolali, Jawa Tengah
- Konsultasi : Rumah Tinggal Lahan 11.25x31 M2
- Konsultasi : Rumah Kebun 7x9 M2
- Konsultasi : Rumah di Lahan 4.7x24 M2
- Konsultasi : Tampak Depan
- Konsultasi : Saung Tingkat 3x6 M2
- Konsultasi : Rumah 1 Lantai, 7x9 M2
- Konsultasi : Pengembangan Type 21, Lahan 6x10 M2
- Konsultasi : Rumah Joglo dan Limasan di Yogyakarta
- Konsultasi : Rumah Cabin / Kayu 3x5 M2 - Jogja
- Konsultasi : Rumah di Lahan 11 x 37 M2
- Konsultasi : Optimasi Ruang Rumah Limasan Lawas - Purwodadi Jogjakarta
- Konsultasi : Estimasi Rumah Kayu dan Bambu 8x15 M2 di Lahan 250 M2 - Yogyakarta
- Konsultasi : Pengembangan Rumah di Lahan 9x19 M2 - Madiun
- Konsultasi : Rumah 2 Lantai, Lahan 11x18 M2 - Jambi
- Konsultasi : Tempat Tinggal dan Kost di Lahan 7x20 M2
- Optimasi Ruang Ruko 3 Lantai dan Rumah Tinggal di Lahan 14x20 M2
- Master Plan Pondok Pesantren Apa Saja Data Yang Diperlukan?
- Konsultasi : Rumah Usaha di Lahan 14,5 x 15 M2
- Konsultasi : Merubah Penampilan Rumah Untuk Dijual Kembali
- Konsultasi : Penambahan Ruang Tamu dan Finishing Penampilan Exterior